Badan intelijen Mossad Israel mengatur operasi rahasia dengan menyewa agen dari Pasukan Pengawal Revolusioner Iran untuk menanam bahan peledak di kediaman pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menurut laporan dari Telegraph. Operasi ini melibatkan penempatan bom di tiga ruangan terpisah di sebuah bangunan tempat Haniyeh tinggal. Plot berani ini menyoroti jaringan aliansi dan permusuhan yang kompleks di Timur Tengah, melibatkan kegiatan mata-mata dan kontra-intelijen melintasi garis musuh. Tujuan asli dari operasi ini adalah untuk membunuh Haniyeh, menunjukkan sejauh mana Mossad bersedia pergi untuk menargetkan pemimpin Hamas, sebuah organisasi yang dianggap Israel sebagai kelompok teroris.
Jadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.