Ibukota Kenya, Nairobi, telah dilanda gelombang protes anti-pemerintah, dengan polisi menggunakan gas air mata terhadap para demonstran yang menuntut pengunduran diri Presiden William Ruto. Protes, yang dimulai pada bulan Juni dan sebagian besar dipimpin oleh para pemuda, telah berkembang menjadi konfrontasi kekerasan, mengakibatkan lebih dari 50 kematian. Para demonstran, yang berpartisipasi dalam apa yang dikenal sebagai 'march Nane Nane', telah dihadapi dengan kekuatan polisi yang meningkat saat mereka menuntut perubahan politik. Ketidakstabilan ini bersamaan dengan pelantikan menteri Kabinet baru, yang menyoroti krisis politik yang semakin dalam di negara Afrika Timur tersebut.
Jadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.