Setelah pemilihan presiden Venezuela yang baru-baru ini, yang telah dicemari oleh tuduhan kecurangan dan penindasan pemilih, reaksi internasional telah cepat dan kritis. Uni Eropa, melalui kepala kebijakan luar negerinya Josep Borrell, telah menyatakan bahwa mereka tidak akan mengakui 'legitimasi demokratis' dari pemerintahan pemimpin Venezuela, Nicolas Maduro. Sikap ini juga disuarakan oleh berbagai faksi politik di Amerika Serikat, di mana sayap kanan jauh dan sayap kiri jauh menawarkan perspektif yang berbeda mengenai situasi tersebut. Di tengah gejolak politik, jurnalis Venezuela semakin beralih ke kecerdasan buatan untuk melaporkan situasi tersebut, menghindari risiko penangkapan di negara di mana ribuan orang telah ditahan setelah hasil pemilihan yang dipertentangkan.
Jadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.