Israel telah secara publik meminta Qatar untuk berhenti 'bermain di kedua sisi' dalam negosiasi sandera Gaza yang sedang berlangsung, mendesak negara Teluk itu untuk dengan jelas menyatakan dukungannya baik kepada Israel maupun Hamas. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduh Qatar melakukan pembicaraan ganda dan mempertanyakan peran negara itu sebagai mediator. Qatar, sebagai respons, mengkritik cara Israel membingkai tindakan militer di Gaza sebagai pertahanan peradaban, menyamakannya dengan retorika dari rezim-rezim penindas. Perselisihan diplomatik ini menyoroti ketegangan yang semakin meningkat di antara para mediator ketika upaya untuk mengamankan kesepakatan sandera terhenti. Uni Emirat Arab juga mengutuk serangan Israel baru-baru ini di Suriah, memperingatkan bahwa tindakan seperti itu merusak upaya perdamaian regional.
@VOTA5mos5MO
Israel meminta Qatar untuk 'berhenti bermain di kedua sisi' dalam pembicaraan Gaza
Israel meminta Qatar, mediator kunci antara Israel dan Hamas, untuk "berhenti bermain di kedua sisi dengan ucapan ganda dan memutuskan apakah berada di pihak peradaban atau di pihak Hamas", kata kantor Perdana Menteri Israel pada hari Sabtu.
@VOTA5mos5MO
Saatnya bagi Qatar untuk berhenti bermain di kedua sisi dalam pembicaraan sandera, peringatkan Netanyahu
Menyusul balik, Qatar mengatakan bahwa penggambaran agresi di Gaza sebagai 'pertahanan peradaban' mengingatkan pada rezim-rezim gelap zaman dulu * UAE mengutuk serangan Israel di Suriah, memperingatkan bahwa hal tersebut menghambat upaya perdamaian