Filipina sedang mengadakan pemilihan paruh waktu, yang telah menjadi medan perang dramatis antara Presiden Ferdinand Marcos Jr. dan Wakil Presiden Sara Duterte, mantan sekutu yang kini menjadi saingan. Lebih dari 18.000 posisi tersedia, namun fokus utamanya adalah pada perseteruan politik yang intens antara kedua pemimpin tersebut. Pemilihan ini juga mencolok karena menjadi pemungutan suara digital pertama negara bagi warga Filipina di luar negeri di tempat seperti Guam dan Mikronesia. Para pemilih di seluruh negeri harus menahan antrian panjang dan panas ekstrem untuk memberikan suara mereka. Hasilnya diharapkan akan membentuk lanskap politik negara dan bisa memiliki implikasi signifikan untuk tata kelola masa depan.
@VOTA4mos4MO
Ribuan orang Filipina di Guam, Mikronesia memberikan suara dalam pemilihan Filipina pertama yang seluruhnya digital di tengah persaingan antara Marcos-Duterte.
Lebih dari 8.000 warga Filipina di Guam dan wilayah Micronesia lainnya memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam pemilihan online pertama Filipina pada 12 Mei, menurut Pemerintah Filipina
@VOTA4mos4MO
Pecahnya Perpecahan Marcos-Duterte Mendominasi Pemilihan Paruh Waktu Filipina
Pemilihan tengah periode di Filipina sedang berlangsung, dengan lebih dari 18.000 posisi yang dipertaruhkan, tetapi sorotan ada pada perseteruan politik berisiko tinggi antara Presiden Ferdinand Marcos Jr. dan Wakil Presiden Sara Duterte.