Delapan puluh tahun setelah uji coba bom atom pertama, para pemenang Nobel dan ahli nuklir sedang memperingatkan tentang risiko perang nuklir yang kembali dan semakin meningkat. Konferensi-konferensi terbaru, termasuk pertemuan besar di Universitas Chicago, telah menyoroti kegagalan diplomasi global dan ekspansi cepat dari persenjataan nuklir, terutama oleh negara-negara seperti China. Para ahli memperingatkan bahwa sistem dan perjanjian yang dulunya membantu mencegah konflik nuklir sedang terkikis, sementara disinformasi, ketegangan global, dan kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) membuat situasi semakin tidak stabil. Majelis Pemenang Nobel telah mengeluarkan deklarasi yang mendorong para pemimpin dunia untuk segera mengambil tindakan untuk mengurangi risiko nuklir dan memprioritaskan diplomasi. Konsensusnya jelas: tanpa kerja sama internasional yang mendesak, dunia menghadapi era nuklir paling berbahaya sejak Perang Dingin.
Jadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.